Laman

Senin, 17 Oktober 2016

Teori Imogene King tentang Keperawatan






BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Keperawatan sebagai bagian integral pelayanan kesehatan merupakan suatu bentuk pelayanan professional yang didasarkan pada ilmu keperawatan. Pada perkembangannya ilmu keperawatan selalu mengikuti perkembangan ilmu lain, mengingat ilmu keperawatan merupakan ilmu terapan yang selalu berubah mengikuti perkembangan zaman. Demikian juga dengan pelayanan keperawatan di Indonesia, kedepan diharapkan harus mampu memberikan pelayanan kepada masyarakat secara profesional sesuai dengan tuntutan kebutuhan masyarakat serta teknologi bidang kesehatan yang senantiasa berkembang.
Pelaksanaan asuhan keperawatan di sebagian besar rumah sakit Indonesia umumnya telah menerapkan pendekatan ilmiah melalui proses keperawatan. Profesi keperawatan adalah profesi yang unik dan kompleks.    Dalam melaksanakan prakteknya, perawat harus mengacu pada model konsep dan teori keperawatan yang sudah dimunculkan.Konsep adalah suatu ide dimana terdapat suatu kesan yang abstrak yang dapat di organisir dengan smbol-simbol yang nyata, sedangkan konsep keperawatan merupakan ide untuk menyusun suatu kerangka konseptual atau model keperawatan. Teori adalah sekelompok konsep yang membentuk sebuah pola yang nyata atau suatu pernyataan yang menjelaskan suatu proses, peristiwa atau kejadian yang didasari fakta-fakta yang telah di observasi tetapi kurang absolut atau bukti secara langsung.Yang dimaksud teori keperawatan adalah usaha-usaha untuk menguraikan atau menjelaskan fenomena mengenai keperawatan. Teori keperawatan digunakan sebagai dasar dalam menyusun suatu model konsep dalam keperawatan,dan model konsep keperawatan digunakan dalam menentukan model praktek keperawatan.
Dalam tulisan ini mencoba untuk menyajikan hasil analisa Theory of Goal Attainment yang diperkenalkan oleh Imogene M. King pada tahun 1971. Teori yang bersifat terbuka dan dinamis, dengan sembilan konsep utama yang meliputi interaksi, persepsi, komunikasi, transaksi, peran, stress, tumbuh kembang waktu dan ruang (Marriner, A. 1986).

B.     Tujuan
1.      Tujuan Umum
Meningkatkan pengetahuan calon-calon perawat tentang konsep dan teori keperawatan Imogene King, sehingga dapat mengaplikasikan dalam bidang keperawatan nantinya.
2.      Tujuan Khusus
a.       Mahasiswa meningkatkan  pengetahuan  tentang konsep  dasar manusia sebagai calon perawat.
b.      Mahasiswa terbantu secara teori dalam memahami dunia keperawatan
c.       Mahasiswa memahami konsep keperawatan yang penekanan perawatan sebagai ide moral
d.      Mahasiswa  mampu   menerapkan  konsep  dan  teori   keperawatan   sedini mungkin
C.    Rumusan Masalah
1.      Apakah yang dimaksud dengan model praktik keperawatan dan apakah tujuan teoridan model keperawatan?
2.      Bagaimanakah karakteristik teori Imogene King tentang keperawatan dan apa sajakah faktor-faktor yangmempengaruhi teori keperawatan?
3.      Bagaimanakah pandangan Imogene King tentang model konsep dan teori keperawatan?

BAB II
PEMBAHASAN
A.    Latar Belakang Kehidupan Dan Prestasi Yang Di Raih Imogene King
Lahir 18 November 1908, di Philadelphia, PA, putri dari Yusuf Fernandez (anorchestra pemimpin dengan nama Joe Coca) dan Sadie (seorang aktris dan penari,nama gadis, Brady) Menikah Robert Burton (aktor), tanggal 7 Januari 1935 (meninggal, 1955); menikah Raja Donovan (aktor), 1960 (meninggal, 1987); anak tiri: dua anak, satu anak perempuan.
Imogene King meraih diploma dalam ilmu keperawatan dari st. John’s Hospital of Nursing di st. Louis tahun 1945. menjadi perawat kantor, perawat sekolah, perawat karyawan, dan perawat pribadi. Tahun 1948 menerima Bachelor’s of Science in Nursing Education dari st. Louis University, meraih gelar Doctor of Education bidang pendidikandari Teacher’s College, Universitas Columbia di New York tahun 1961. meraih gelarPh.D, dari Southern Illinois University di tahun 1980.
Tahun 1961-1966, menjabat sebagai associate professor ilmu keperawatan di  Universitas Loyola, Chicago. Dalam rentang waktu tersebut bukunya toward a theory :  general concepts of human behavior dikonseptualisasikan. Antara 1966 dan 1968 menjabat sebagai asisten kepala penelitian Grants Branch, divisi keperawatan dalam departemen kesehatan, pendidikan dan kesejahteraan. Dari tahun 1968-1972 menjabat ssebagai kepal sekolah keperawatan di TheOhio State University, Columbus.Manuskrip buku pertamanya“Toward a Theory For Nursing: General Concepts of Human Behaivor” telah dikirimkan ke penerbit dan di publikasikan 1972 menjabat pada tahun 1971.
Ia kembali ke Chicago tahun segai professor di program LoyolaUniversity. Tahun 1978-1980 menjabat sebagai kooedinator penelitian klinik keperawatan di Loyola Medical Center, Departemen Keperawatan. Tahun 1972-1975 menjadi anggota The Defense Advisory Committee on Women in the Services di departemen pertahanan. Tahun 1980 ia pindah ke Tampa, Florida. Manuskrip buku keduanya “A Theory For Nursing: System, Cocepts, Process” dikirimkan ke penerbit bulan Juni 1980 dan di terbitkan tahun 1981.
Dia adalah anggota American Nurse’s Association, the Florida Nurse’s Assosiation dan beberapa perkumpulan kehormatan dan profesi. Dan menulis buku ketiganya yang berjudul “Curriculum and Instruction in Nursing”, yang di terbitkan tahun 1986.
B.     Sumber-Sumber Teoritis
            King menyatakan dalam bagian pendahuluan Toward a Theory for Nursing, tujuan dari buku tersebut adalah "untuk mengajukan kerangka konseptual referensi bagi ilmu perawatan untuk digunakan oleh para mahasiswa dan pengajar dan juga para peneliti dan praktisi untuk menghidentifikasi dan menganalisis peristiwa-peristiwa dalam situasi-situasi keperawatan spesifik. Dalam buku pertamanya ia mengusulkan mengenai sebuah pendekatan untuk memilih konsep-konsep yang dirasakan menjadi pondasi bagi praktek keperawatan profesional dan menyajikan suatu proses bagi pengembangan konsep-konsep yang melembangkan pengalaman-pengalaman dalam lingkungan fisik, psikologi, dan sosial dalam keperawatan.
Dalam suatu konferensi para ahli teori ilmu keperawatan, ia menyatakan Sistem Teori dari Ilmu tentang perilaku membawa pengembangan "dynamic interacting system" Ia menjeleskan dalam sistem ini ada tiga level operasi yang berbeda yaitu:
1.      Individu-individu
2.      Kelompok-kelompok
3.      Masyarakat
Dalam buku keduanya ia menyatakan jika tujuan perawatan adalah memperhatikan kesehatan individu-individu dan penanganan kesehatan kelompok, dan jika seorang menerima premis bahwa manusia merupakan sistem terbuka yang berinteraksi dengan lingkungan, maka kerangka kerja konseptual ilmu perawatan harus diorganisasi untuk menghubungkan ide-ide ini.
Konsep-konsep dan definisi-definisi karyanya digali dari banyak sumber. Yaitu :
a.       E. Erikson
b.      A.L Gessel
c.       Gibson
d.      L. Hall
e.       A.T. Jersild
f.       J. Piaget
g.      I. Orlando
h.      H. Peplau
i.        H. Selve
C.    Penggunaan Bukti - Bukti Empiris
Berkaitan dengan "perception" King menguji penelitian F.H Allport, K.L Kelley dan K.R Hammond, dan W.H Ittleson dan H. Cantril dan yang lainnya. Dalam pengembangan definisinya mengenai "space", R. Sommer dan R. Ardrey's sering di gunakan dan penelitian B.B Minkley's telah dicatat. Untuk "time" Pekerjaan D. Orem di akui. Dalam memeriksa "communication", teori-teori dan model-model P. Watzlawick, J.H Beavin dan D.D Jackson, dan D. Krieger dicatat. Hasil penelitian oleh J.F Whiting, I. Orlando dan J.Bruner telah diperiksa untuk informasi"interaction " Dan" transact ion". Teory pengetahuan J. Dewey, berkaitan denganself- action,dan interaksi dalam mengetahui dan diketahui, dan penelitian A. Kuhn mengenai transaksi juga digunakan.
Dia membangun kerangka kerja konseptual yang terdiri sistem tebuka yang meliputi tiga bagian "kesadaran dinamis kompleks tingkah laku manusia dalam tingkah laku keperawatan yang membuat formulasi kerangka kerja konseptual yang mencerminkan sistem personal, interpersonal, dan sosial sebagai domain keperawatan. Masing-masing dari komponen tersebut menggunakan manusia sebagai elemen dasar karena sebagai individu, manusia menukar materi, energi, dan informasi dengan individu lain dan lingkungan. Individu-individu berada dalam sistem personal. Sistem-sistem intrepersonal, atau kelompok, dibentuk ketika dua individu atau lebih berinteraksi. Sistem interaksi akhir berisi kelompok dengan kepentingan dan kepedulian yang sama dalam masyarakat dan di sebut sebagai sistem sosial.
D.    Konsep utama dan definisi-definisi
Konsep-konsep utama dalam teori pencapaian tujuan adalah sebagai berikut :
1.      Interaksi sebagai proses presepsi dan komunikasi antara orang dan lingkungan dan orang dengan orang, di representasikan oleh perilaku verbal dan nonverbal yang di arahkan untuk mencapai tujuan.
2.      Persepsi sebagai representasi setiap orang tentang realitas.
3.      Komunikasi sebagai proses pemberian informasi dari satu orang ke orang berikutnya, baik secara langsung atau tidak langsung.
4.      Transaksi sebagai maksud tujuan interaksi yang membawa kepada pencapaian tujuan.
5.      Peran sebagi seperangkat tingkah laku yang diharapkan dari orang yang memiliki posisi dalam system sosial,peraturan-peraturan yang menjelaskan hak-hak dan kewajiban-kewajiban.
6.      Stres adalah tingkatan dinamis dala interaksi antara manusia dengan lingkungan.
7.      Pertumbuhan dan pengembangan sebagai perubahan terus-menerus dalam diri individu secara selular, molekular, dan tingkat-tingkat aktivitas perilaku kondosif untuk menolong individu-individu bergerak menuju kedewasaan.
8.      Waktu sebagai tahapan kejadian- kejadian bergerak menuju ke masa depan.
9.      Tempat sebagai keberadaan di seluruh jarak dan di tempat yang sama. Waktu merupakan durasi antara kejadian dan yang lain sebagai pengalaman unik setiap manusia.
E.     Bentuk Logika
King mmenunjukan dalam The second Nurse Educatoris bulan Desember 1978, yang mana pengembangan teori di tampilkan dengan menggunakan logika induksi dan deduksi.
a.       Pribadi (Person)
Asumsi spesifik berhubungan dengan orang :
a.       Individu-individu makhluk social
b.      Individu-individu makhluk ber’sense’
c.       Individu-individu makhluk rasional
d.      Individu-individu makhluk perasa
e.       Individu-individu makhluk pengontrol
f.       Individu-individu makhluk bertujuan tertentu
g.      Individu-individu makhluk berorientasi tindakan
h.      Individu-individu makhluk berorientasi waktu
King menulis individu-individu memiliki hak mengetahui mengenai diri mereka,hak untuk berpartisipasi dalam membuat keputusan yang mempengaruhi kehidupannya, kesehatan mereka dan pelayanan masyarakat dan hak untuk menerim atau menolak perawatan kesehatan
b.      Kesehatan (Health)
Kesehatan di pandang sebagai bagian dinamik dalam lingkaran kehidupan. Kesehatan mempengaruhi pengadaptasian terus-menerus terhadap stres. Didalam lingkungan internal dan eksternal melalui kegunaan optimum sumber-sumber manusia untuk meraih potensi maksimal bagi kehidupan keseharian.
Kesehatan merupakan fungsi bagi perawat, pasien, psikiater, keluarga dan interaksi-interaksi lain.
c.       Lingkungan (Environment)
King menyatakan ”pemahaman mengenai tata cara manusia berinteraksi dengan lingkungan mereka untuk mempertahankan kesehatan merupakan inti bagi perawat”. Pencocokan kehidupan dan kesehatan di pengaruhi oleh interaksi individu dengan masyarakat, setiap manusia menerima dunia sebagai totalitas orang dalam membuat transaksi dengan individu dan benda-benda di lingkungan.
F.     Penerimaan Oleh Komunitas Ilmu Perawatan 
1.      Praktek
Hubungan dalam praktek sangatlah jelas karena profesi keperawatan merupakan satu fungsi interaksi antara individu, grup, dan lingkungan. Dia menyatakan teori ”Karena ini abstrak, tidak dapat diterapkan secara langsung pada praktek keperewatan atau program-program yang konkret dalam ilmu perawatan”. Pada saat data empiris dapat teridentifikasi, terdefinisikan dan tergambarkan, maka teori ini berguna dan dapat diaplikasikan dalam situasi-situasi yang nyata.Teori ini dan GORN (The Goal Oriented Nursing Record) berguna dalam praktek perawat untuk menyediakan rencana-rencana individual dan perawatan pada saat menyemangati partisipasi aktif dari klien dalam fase membuat keputusan. GORN merupakan satu pendekatan dalam keefektifan dokumen perawatan keperawatan.
2.      Pendidikan
Kerangka berpikir King telah di gunakan di Ohi State University bagi design kurikulum progam keperawatan dan di tampilkan dai University of Texas Houston. Konsep-konsep King sangatlah berguna dalam mengembangkan kerangka berpikir. Berguna dalam pendidikan keperawatan, praktek keperawatan, dan menjabarkan hipotesa bagi penelitian. Menyediakan alat-alat sistematis sebagai pandangan profesi perawat,Pengorganisasian tubuh, pengetahuan keperawatan dan penjelasan keperawatan sebagai disiplin ilmu.
3.      Penelitian
Penelitian dapat dibuat dan diadakan untuk menerapkan sistem ini di unit rumah sakit, diperawatan ambulatri,  populasi pasien, untuk masa sekarang dan masa yang akan datang, komputerisasi dalam merekam system perawatan kesehatan.
G.    Pengembangan Lebih Lanjut
Ia menyatakan ”banyak profesi yang memiliki misi utama dalam menyampaikan pelayanan sosial memasyarakatkan penelitian yang berkelanjutan untuk menemukan pengetahuan baru yang akan di terapkan untuk memperbaiki praktek dasar bagi praktek keperawatan adalah pengetahuan, aktivitasnya di jaga oleh keintelekan dan pengaplikasian intektual yang di terakan dalam praktek nyata.
H.    Tinjauan Kritis
1.      Kesederhanaan (Simplicity)
Beberapa definisi konsep dasar kurang jernih. Mengenai stres yang kurang jelas karena ia menyatakan bahwa stres memiliki konsekuensi positif dan menyarankan para perawat harus menghapus pembuat stres dari lingkungan rumah sakit. Dia memberikan contoh pengaruh negatif stres bagi pasien dengan pencabutan sensor dan overload sensor. King menyatakan bahwa definisi-definisinya sangatlah jelas dan diturunkan secara konseptual dari identifikasi karakteristik. Ia menyatakan bahwa kritik-kritik, menyatakan contoh kegunaan pengetahuan konsep-konsep keperawatan, namun contoh itu bukanlah definisi konsep. Ia berpikir bahwa kebanyakan kritik tidak berbeda dengan definisinya dari pembuat stres dan mereka berbeda.
2.      Keumuman (generality)
Keterbatasannya penerapan daerah-daerah keperawatan dimana pasien-pasien tidak dapat berinteraksi secara kompeten dengan perawat, seperti bekerja dengan pasien koma, bayi yang baru lahir, dan pasien-pasien psikiatrik. King memppercayai bahwa kritik menisyaratkan bahwa teorinya akan dialamatkan kepada setiap orang, peristiwa, dan situasi yang tidak mungkin.
3.      Kesesuaian empiris
Masih dalam tahap-tahap awal, King mengumpulkan data empiris dalam proses interaksi perawat-pasien yang membawa kepada pencapaian tujuan. Apabila perawat diajari tujuan dan apabila itu digunakan dalam keperawatan pencapaian tujuan dapat diukur bersama dengan keefektifan penanganan perawatan. Dan karena teorinya relatif baru pengujian empiris dan masih dapat dilihat jika terdapat hubungan diantara konsep-konsep tersebut.


BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Setelah menguraikan msalah dan semua teori-teori dari Imogene King di atas maka dapat kami tarik kesimpulan bahwa banyak sekali konsekuensi-konsekuensi yang bermanfaat dalam praktek keperawatan. Serta sosok seorang Imogene King yang selalu aktif memberikan pemikiran-pemikiran untuk kemajuan para perawat, agar menjadi perawat yang professional.
Teori King merupakan serangkaian konsep yang saling berhubungan dengan jelas dan dapat diamati dalam praktek keperawatan. Manfaat dari teori ini adalah: mengkontribusi pada pengembangan tubuh ilmu pengetahuan (Body of Knowledge), dapat dijadikan sebagai rujukan dalam memperbaiki praktek keperawatan, konsep teori ini dapat dimanfaatkan oleh pelajar, guru dan juga peneliti dan praktisi untuk menganalisa dan mengidentifikasi kejadian dalam situasi keperawatan yang spesifik. Beberapa penjelasan konsep cukup konsisten, Konsep yang satu dengan konsep yang lainnya cukup jelas dalam membentuk suatu teori. Teoriini dapat menyesuaikan pada setiap perubahan, perkembangan iptek, sosial, ekonomi dan politik.
Selain dapat menyesuaikan pada setiap perubahan, teori ini dapat dipergunakan dan menjelaskan atau memprediksi sebagian besar phenomena dalam keperawatan, tetapi teori ini juga mempunyai keterbatasan khususnya penerapan pada keperawatan klien yang tidak mampu berinteraksi dengan perawat, contohnya: Klien koma, bayi baru lahir dan pada kasus-kasus psikiatri.
B.     Saran
1.      Sebagai calon seoran perawat, hendaklah kita bisa mencontoh teori-teori dari para pencetus teori keperawatan yang telah ada, khususnya teori Imogene King.
2.      Dalam penelitian hendaklah dibuat dan diadakan untuk di terapkan di unit rumah sakit, di perawatan ambulatri, populasi pasien, untuk masa sekarang & masa yang akan dating, komputerisasi dalam merekam system perawatan kesehatan.
3.      Hubunag dalam praktek sangatlah jelas karena profesi keperawatan merupan satu fungsi interaksi antara individu, group dan lingkungan

DAFTAR PUSTAKA
Hidayat, Aziz Alimul.2004. Pengantar Konsep Dasar keperawatan. Jakara: Salemba Medika
Potter, Patricia A. 2005. Buku Ajar FundamentalKeperawatan : Konsep, Proses, dan praktik Edisi 4. Jakarta : EGC
Hidayat,Aziz Alimul.2009.Pengantar Konsep Dasar Keperawatan edisi 2.Penerbit Salemba Medika :Jakarta

Potter.2009. Fundamental of  Nursing Fundamental Keperawatan buku 1 edisi 7.Penerbit Salemba Medika :Jakarta

Alligood,Martha Raile.2014. Nursing Theorists and their work 8th edition.Elsevier :USA

Muwarni A.2009.Pengantar Konsep Dasar Keperawatan.Fitramaya :Yogyakarta

Alligood,Martha Raile. 2006. Nursing Theory;Utilization and Application 3th edition.Mosby Elseiver:USA.

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.