Laman

Service dan Repair Komputer

Wuna Komputer Makassar melayani service, penginstalan dan pergantian spare part komputer.

Wuna Travel Makassar

Kini telah hadir Wuna Travel Makassar Agen Tiket pesawat online diwilayah Makassar dan sekitarnya khususnya dan melayani penjualan tiket untuk seluruh wilayah Indonesia ,dengan harga murah, proses mudah dan Amanah Insya Allah..

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Senin, 17 Oktober 2016

Teori Dorothea Orem



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Teori keperawatan didefiniskan sebagai konseptualisasi beberapa aspek realitas keperawatan yang bertujuan untuk menggambarkan fenomena, menjelaskan hubungan- hubungan antar fenomena, memprediksi risiko-risiko dan menetapkan asuhan keperawatan (Afaf Ibrahim Meleis, 1997).
Di dunia keperawatan banyak fenomena dan masalah yang terjadi yang sulit untuk dijelaskan dan diselesaikan. Namun, keperawatan memiliki teori-teori keperawatan yang bisa digunakan untuk menjelaskannya dan member solusi yang tepat untuk menyelesaikannya. Para ahli teori keperawatan mengemukakan berbagai solusi yang bisa diterapkan di berbagai lingkup keperawatan. Teori-teori tersebut terus dikembangkan sehingga akan lebih meningkatkan mutu dan kualitas pelayanan keperawatan.
Salah satu ahli teori yang cukup terkenal dan teorinya banyak digunakan dalam tatanan pelayanan keperawatan adalah Dorothea Orem. Dalam teori self care-nya ia menganggap bahwa perawatan diri merupakan suatu kegiatan membentuk kemandirian individu yang akan meningkatkan taraf kesehatannya. Sehingga bila mengalami defisit, ia membutuhkan bantuan dari perawat untuk memperoleh kemandiriannya kembali. Teori ini merupakan suatu pendekatan yang dinamis, dimana perawat bekerja untuk meningkatkan kemampuan klien dalam merawat dirinya sendiri dan bukan menempatkan klien pada posisi bergantung karena self care merupakan perilaku yang dapat dipelajari.
Teori Dorothea Orem merupakan teori yang cukup menarik untuk dikaji dan dibahas karena termasuk teori yang cukup banyak digunakan dalam aplikasi praktik keperawatan dan penulis tertarik untuk menelaah teori ini, dimana ia hanya berfokus pada lingkup praktik keperawatan.
B.     Rumusan Masalah
1.      Menjelaskan Biografi Dorothea E. Orem
2.      Menjelaskan teori yang dikemukakan Oleh Dorothea Orem meliputi : Teori Self Care,Teori Self Care Deficit, Teori Nursing System.
3.      Menjelaskan model keperawatan Orem’s secara umum.
4.      Menjelaskan perbedaan  Teori Orem dan Proses Keperawatan
5.      Menjelaskan kekuatan dan kelemahan Teori Orem
C.    Tujuan Penulisan
1.      Agar dapat mengetahui biografi Dorothea E. Orem.
2.      Untuk mengetahui teori Dorothea Orem yang meliputi : Teori Self Care, Teori Self Care Deficit, Teori Nursing System.
3.      Agar dapat mengetahui  model keperawatan orem’ s secara umum.
4.      Agar bisa mengetahui perbedaan antara Teori Orem dan Proses Keperawatan
5.      Agar bias mengetahui kekuatan dan kelemahan Teori Orem

BAB II
PEMBAHASAN
A.    Biografi Dorothea E. Orem
Dorothea E. Orem pendidikan sekolah perawatan di rumah sakit Providence di Washington DC. Lulus Sarjana Muda tahun 1930. Lulus Master tahun 1939 pendidikan keperawatan. Tahun 1945 bekerja di Universitas Katolik di Amerika selama perjalanan kariernya ia telah bekerja sebagai staf perawat, perawat tugas pribadi, pendidik, administrasi keperawatan dan sebagai konsultan (1970).
1.      Tahun 1958- 1959 sebagai konsultan di Departemen kesehatan pada bagian pendidikan kesejahteraan dan berpartisipasi pada proyek pelatihan keperawatan
2.      Tahun 1959 konsep perawatan Orem dipublikasikan pertama kali
3.      Tahun 1965 bergabung dengan Universitas Katolik di Amerika membentuk model teori keperawatan komunitas
4.      Tahun 1968 membentuk kelompok konferensi perkembangan keperawatan, yang menghasilkan kerja sama tentang perawatan dan disiplin keperawatan
5.      Tahun 1976 mendapat gelar Doktor Honoris Causa
6.      Tahun 1980 mendapat gelar penghargaan dari alumni Universitas Katolik Amerika tentang teori keperawatan
7.      Selanjutnya Orem mengembangkan konsep keperawatan tentang perawatan diri sendiri dan dipulikasikan dalam keperawatan (Concept of Pratice tahun 1971).
8.      Tahun 1980 mempublikasikan buku kedua yang berisi tentang edisi pertama diperluas pada keluarga, kelompok dan masyarakat.
9.      Tahun 1985 mempublikasikan buku kedua yang berisi tentang tiga teori, yaitu ; Theory self care, theory self care deficit, theory system keperawatan.
B.     Pengertian
Keperawatan mandiri (self care) menurut Orem's adalah : "Suatu pelaksanaan kegiatan yang diprakarsai dan dilakukan oleh individu sendiri untuk memenuhi kebutuhan guna mempertahankan kehidupan, kesehatan dan kesejahteraannya sesuai dengan keadaan, baik sehat maupun sakit " (Orem's, 1980).
Pada dasarnya diyakini bahwa semua manusia itu mempunyai kebutuhan-kebutuhan self care dan mereka mempunyai hak untuk mendapatkan kebtuhan itu sendiri, kecuali bila tidak mampu.
C.    Teori Sistem Keperawatan Orem
Teori ini mengacu kepada bagaimana individu memenuhi kebutuhan dan menolong keperawatannya sendiri, maka timbullah teori dari Orem tentang Self Care Deficit of Nursing. Dari teori ini oleh Orem dijabarkan ke dalam tiga teori yaitu :

1.      Self Care
Teori self care ini berisi upaya tuntutan pelayanan diri yang The nepeutic sesuai dengan kebutuhan perawatan diri sendiri adalah suatu langkah awal yang dilakukan oleh seorang perawat yang berlangsung secara continue sesuai dengan keadaan dan keberadaannya , keadaan kesehatan dan kesempurnaan. Perawatan diri sendiri merupakan aktifitas yang praktis dari seseorang dalam memelihara kesehatannya serta mempertahankan kehidupannya. Terjadi hubungan antar pembeli self care dengan penerima self care dalam hubungan terapi. Orem mengemukakan tiga kategori / persyaratan self care yaitu : persyaratan universal, persyaratan pengembangan dan persyaratan kesehatan.
Penekanan teori self care secara umum :
a.       Pemeliharaan intake udara
b.      Pemeliharaan intake air
c.       Pemeliharaan intake makanan
d.      Mempertahankankan hubungan perawatan proses eliminasi dan eksresi
e.       Pemeliharaan keseimbangan antara aktivitas dan istirahat
f.       Pemeliharaan keseimbangan antara solitude dan interaksi sosial
g.      Pencegahan resiko-resiko untuk hidup, fungsi usia dan kesehatan manusia
h.      Peningkatan fungsi tubuh dan pengimbangan manusia dalam kelompok sosial sesuai dengan potensinya.

2.      Self Care Deficit
Teori ini merupakan inti dari teori perawatan general Orem, yang menggambarkan kapan keperawatan di perlukan, oleh karena perencanaan keperawatan pada saat perawatan yang dibutuhkan. Bila dewasa (pada kasus ketergantungan, orang tua, pengasuh) tidak mampu atau keterbatasan dalam melakukan self care yang efektif
Teori self care deficit diterapkan bila :
a.       Anak belum dewasa
b.      Kebutuhan melebihi kemampuan perawatan
c.       Kemampuan sebanding dengan kebutuhan tetapi diprediksi untuk masa yang akan datang, kemungkinan terjadi penurunan kemampuan dan peningkatan kebutuhan.
3.      Nursing system
Teori yang membahas bagaimana kebutuhan "Self Care" pasien dapat dipenuhi oleh perawat, pasien atau keduanya.
Nursing system ditentukan / direncanakan berdasarkan kebutuhan "Self Care" dan kemampuan pasien untuk menjalani aktifitas "Self Care".
Orem mengidentifikasikan klasifikasi Nursing System :
a.       The Wholly compensatory system
Bantuan secara keseluruhan, dibutuhkan untuk klien yang tidak mampu mengontrol dan memantau lingkungannya dan berespon terhadap rangsangan.
b.      The Partly compensantory system
Bantuan sebagian, dibutuhkan bagi klien yang mengalami keterbatasan gerak karena sakit atau kecelakaan.
c.       The supportive - Educative system
Dukungan pendidikan dibutuhkan oleh klien yang memerlukannya untuk dipelajari, agar mampu melakukan perawatan mandiri.
4.      Metode bantuan :
Perawat membantu klien dengan menggunakan system dan melalui lima metode bantuan yang meliputi :
1.      Acting atau melakukan sesuatu untuk klien
2.      Mengajarkan klien
3.      Mengarahkan klien
4.      Mensupport klien
Keyakinan dan nilai – nilai
Kenyakianan Orem's tentang empat konsep utama keperawatan adalah:
a.       Klien : individu atau kelompok yang tidak mampu secara terus menerus memperthankan self care untuk hidup dan sehat, pemulihan dari sakit atau trauma atu koping dan efeknya.
b.      Sehat : kemampuan individu atau kelompoki memenuhi tuntutatn self care yang berperan untuk mempertahankan dan meningkatkan integritas structural fungsi dan perkembangan.
c.       Lingkungan : tatanan dimana klien tidak dapat memenuhi kebutuhan keperluan self care dan perawat termasuk didalamnya tetapi tidak spesifik.
d.      Keperawatan : pelayanan yang dengan sengaja dipilih atau kegiatan yang dilakukan untuk membantu individu, keluarga dan kelompok masyarakat dalam mempertahankan self care yang mencakup integritas struktural, fungsi dan perkembangan.
Tiga kategori self care
Model Orem's menyebutkan ada beberapa kebutuhan self care yang disebutkan sebagai keperluan self care (self care requisite), yaitu :
a.       Universal self care requisite ; keperluan self care universal dan ada pada setiap manusia dan berkaitan dengan fungsi kemanusiaan dan proses kehidupan, biasanya mengacu pada kebutuhan dasar manusia. Universal requisite yang dimaksudkan adalah :
1)      Pemeliaharaan kecukupan intake udara
2)      Pemeliharaan kecukupan intake cairan
3)      Pemeliaharaan kecukupan makanan
4)      Pemeliaharaan keseimabnagn antara aktifitas dan istirahat
5)      Mencegah ancaman kehidupan manusia, fungsi kemanusiaan dan kesejahteraan manusia
6)       Persediaan asuhan yang berkaitan dengan proses- proses eliminasi.
7)      Meningkatkan fungsi human fungtioning dan perkembangan ke dalam kelompok sosial sesuai dengan potensi seseorang, keterbatasan seseorang dan keinginan seseorang untuk menjadi normal.
b.      Developmental self care requisite : terjadi berhubungn dengan tingkat perkembangn individu dan lingkungan dimana tempat mereka tinggal yang berkaitan dengan perubahan hidup seseorang atau tingkat siklus kehidupan.
c.       Health deviation self care requisite : timbul karena kesehatan yang tidak sehat dan merupakan kebutuhan- kebutuhan yang menjadi nyata karena sakit atau ketidakmampuan yang menginginkan perubahan dalam perilaku self care.
D.    Tujuan
Tujuan keperawatan pada model Orem"s secara umum adalah :
1.      Menurunkan tuntutan self care pada tingkat dimana klien dapat memenuhinya, ini berarti menghilangkan self care deficit.
2.      Memungkinkan klien meningkatkan kemampuannya untuk memenuhi tuntutan self care.
3.      Memungkinkan orang yang berarti (bermakna) bagi klien untuk memberikan asuhan dependen jika self care tidak memungkinkan, oleh karenanya self care deficit apapun dihilangkan.
Jika ketiganya ditas tidak tercapai perawat secara langsung dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan self care klien. Tujuan keperawatan pada model Orem's yang diterapkan kedalam praktek keperawatan keluarga / komunitas adalah :
1.      Menolong klien dalam hal ini keluarga untuk keperawatan mandiri secara terapeutik
2.      Menolong klien bergerak kearah tidakan-tidakan asuhan mandiri
3.      Membantu anggota keluarga untuk merawat anggota keluarganya yang mengalami gangguan secara kompeten.
Dengan demikian maka fokus asuhan keperawatan pada model orem's yang diterapkan pada praktek keperawtan keluaga/komunitas adalah :
1.      Aspek interpersonal : hubungan didalam kelurga
2.      Aspek sosial : hubungan keluarga dengan masyarakat disekitarnya.
3.      Aspek prosedural : melatih ketrampilan dasar keluarga sehingga mampu mengantisipasi perubahan yang terjadi
4.      Aspek tehnis : mengajarkan kepada keluarga tentang tehnik dasar yang dilakukan di rumah, misalnya melakukan tindakan kompres secara benar.
E.     Teori Orem dan Proses Keperawatan
Menurut Orem (1991), proses keperawatan adalah istilah yang digunakan oleh perawat untuk menunjukkan proses profesional-teknologi dari tindakan keperawatan beserta proses perencanaan dan evaluasi Perbandingan antara proses keperawatan Orem dengan proses keperawatan
Orem (1991) menjelaskan tiga tahap proses keperawatan yaitu:
1.      Step 1 : Diagnosa dan resep keperawatan
2.      Tahap ini menjelaskan mengapa keperawatan diperlukan. Analisa dan interprestasi membuat keputusan tentang perawatan dini, juga memberikan manajemen kasus. “Diagnosa keperawatan penting untuk pemeriksaan dan pengumpulan data tentang kemampuan pasien dalam perawatan diri dan kebutuhan akan terapi perawatan diri serta hubungan antara keduanya” (Orem, 1991, hal. 270)
3.      Step 2 : Merancang system keperawatan dan merencanakan pelaksanaan perawatan diri. Merancang  system keperawatan yang efektif dan efisien menghasilkan data yang valid tentang kondisi pasien. Rancangan ini termasuk peran dari perawat dan pasien dalam hubungan melakukan self care, mengatur kebutuhan terapi perawatan diri , melindungi pengembangan kemampuan perawatan diri. ( Orem, 1991)
4.      Step 3 : Produksi dan manajemen sistem keperawatan (Planning and Controlling). Pengaturan system keperawatan dihasilkan ketika berinteraksi dengan pasien secara terus menerus untuk mencapai kemampuan terapi perawatan diri yang telah ditentukan dan mengatur kemampuan untuk mengembangkan perawatan diri. Di tahap ini, tindakan perawat adalah menghasilkan dan mengatur system keperawatan. (Orem, 1991)
F.     Kekuatan Dan Kelemahan Teori Orem
Teori Orem menyediakan dasar yang komprehensif untuk tindakan keperawatan. Teori ini dapat digunakan dalam keperawatan profesional pada area pendidikan, tindakan klinis, administrasi, riset, dan system informasi keperawatan.
Kekuatan umum yang dimiliki teori ini adalah aplikasinya untuk pelaksanaan praktek keperawatan sebagai pekerja klinik baru. Konsep self-care, nursing system, dan self-care deficit mudah dipahami oleh mahasiswa keperawatan dan dapat dikembangkan dengan ilmu pengetahuan dan penelitian.
Kelemahan dari model Orem adalah ia berpendapat bahwa kesehatan bersifat statis, namun dalam kenyataannya kesehatan itu bersifat dinamis dan selalu berubah. Kesan lain dari model konsep ini adalah untuk penempatan pasien dalam system mencakup kapasitas individu untuk gerakan fisik.




BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Dengan mempelajari model konsep atau teori keperawatan sebagaimana disampaikan dimuka maka dapat disimpulkan bahwa perawat harus memahami apa yang harus dilakukan secara tepat dan akurat sehingga klien dapat memperoleh haknya secara tepat dan benar. Asuhan keperawatan dengan pemilihan model konsep atau teori keperawatan yang sesuai dengan karakteristik klien dapat memberikan asuhan keperawatan yang relevan .
Model konsep atau teori keperawatan self care mempunyai makna bahwa semua manusia mempunyai kebutuhan-kebutuhan self care dan mereka mempunyai hak untuk memperolehya sendiri kecuali jika tidak mampu. Dengan demikian perawat mengakui potensi pasien untuk berpartisipasi merawat dirinya sendiri pada tingkat kemampuannya dan perawatan dapat menentukan tingkat bantuan yang akan diberikan.
B.     Saran
1.      Sebagai calon seoran perawat, hendaklah kita bisa mencontoh teori-teori dari para pencetus teori keperawatan yang telah ada, khususnya teori Teori Dorothea Orem.
2.      Dalam penelitian hendaklah dibuat dan diadakan untuk di terapkan di unit rumah sakit, di perawatan ambulatri, populasi pasien, untuk masa sekarang & masa yang akan dating, komputerisasi dalam merekam system perawatan kesehatan.

DAFTAR PUSTAKA

Potter, Patricia A. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan. Edisi 4. Jakarta : EGC

Marriner Tomey, Ann ., Raile Alligood, Martha . 2002. Nursing Theorist and Their Work. United State of America : Mosby Elsevier

Goerge, B. Julia. 1995. Nursing Theories The base for Professional Nursing Practice. Fourth Edition

http://www.sentra-edukasi.com/2011/07/teori -keperawatan -orem -pada.html#.ShnqxWcTI9Q

Teori Imogene King tentang Keperawatan






BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Keperawatan sebagai bagian integral pelayanan kesehatan merupakan suatu bentuk pelayanan professional yang didasarkan pada ilmu keperawatan. Pada perkembangannya ilmu keperawatan selalu mengikuti perkembangan ilmu lain, mengingat ilmu keperawatan merupakan ilmu terapan yang selalu berubah mengikuti perkembangan zaman. Demikian juga dengan pelayanan keperawatan di Indonesia, kedepan diharapkan harus mampu memberikan pelayanan kepada masyarakat secara profesional sesuai dengan tuntutan kebutuhan masyarakat serta teknologi bidang kesehatan yang senantiasa berkembang.
Pelaksanaan asuhan keperawatan di sebagian besar rumah sakit Indonesia umumnya telah menerapkan pendekatan ilmiah melalui proses keperawatan. Profesi keperawatan adalah profesi yang unik dan kompleks.    Dalam melaksanakan prakteknya, perawat harus mengacu pada model konsep dan teori keperawatan yang sudah dimunculkan.Konsep adalah suatu ide dimana terdapat suatu kesan yang abstrak yang dapat di organisir dengan smbol-simbol yang nyata, sedangkan konsep keperawatan merupakan ide untuk menyusun suatu kerangka konseptual atau model keperawatan. Teori adalah sekelompok konsep yang membentuk sebuah pola yang nyata atau suatu pernyataan yang menjelaskan suatu proses, peristiwa atau kejadian yang didasari fakta-fakta yang telah di observasi tetapi kurang absolut atau bukti secara langsung.Yang dimaksud teori keperawatan adalah usaha-usaha untuk menguraikan atau menjelaskan fenomena mengenai keperawatan. Teori keperawatan digunakan sebagai dasar dalam menyusun suatu model konsep dalam keperawatan,dan model konsep keperawatan digunakan dalam menentukan model praktek keperawatan.
Dalam tulisan ini mencoba untuk menyajikan hasil analisa Theory of Goal Attainment yang diperkenalkan oleh Imogene M. King pada tahun 1971. Teori yang bersifat terbuka dan dinamis, dengan sembilan konsep utama yang meliputi interaksi, persepsi, komunikasi, transaksi, peran, stress, tumbuh kembang waktu dan ruang (Marriner, A. 1986).

B.     Tujuan
1.      Tujuan Umum
Meningkatkan pengetahuan calon-calon perawat tentang konsep dan teori keperawatan Imogene King, sehingga dapat mengaplikasikan dalam bidang keperawatan nantinya.
2.      Tujuan Khusus
a.       Mahasiswa meningkatkan  pengetahuan  tentang konsep  dasar manusia sebagai calon perawat.
b.      Mahasiswa terbantu secara teori dalam memahami dunia keperawatan
c.       Mahasiswa memahami konsep keperawatan yang penekanan perawatan sebagai ide moral
d.      Mahasiswa  mampu   menerapkan  konsep  dan  teori   keperawatan   sedini mungkin
C.    Rumusan Masalah
1.      Apakah yang dimaksud dengan model praktik keperawatan dan apakah tujuan teoridan model keperawatan?
2.      Bagaimanakah karakteristik teori Imogene King tentang keperawatan dan apa sajakah faktor-faktor yangmempengaruhi teori keperawatan?
3.      Bagaimanakah pandangan Imogene King tentang model konsep dan teori keperawatan?

BAB II
PEMBAHASAN
A.    Latar Belakang Kehidupan Dan Prestasi Yang Di Raih Imogene King
Lahir 18 November 1908, di Philadelphia, PA, putri dari Yusuf Fernandez (anorchestra pemimpin dengan nama Joe Coca) dan Sadie (seorang aktris dan penari,nama gadis, Brady) Menikah Robert Burton (aktor), tanggal 7 Januari 1935 (meninggal, 1955); menikah Raja Donovan (aktor), 1960 (meninggal, 1987); anak tiri: dua anak, satu anak perempuan.
Imogene King meraih diploma dalam ilmu keperawatan dari st. John’s Hospital of Nursing di st. Louis tahun 1945. menjadi perawat kantor, perawat sekolah, perawat karyawan, dan perawat pribadi. Tahun 1948 menerima Bachelor’s of Science in Nursing Education dari st. Louis University, meraih gelar Doctor of Education bidang pendidikandari Teacher’s College, Universitas Columbia di New York tahun 1961. meraih gelarPh.D, dari Southern Illinois University di tahun 1980.
Tahun 1961-1966, menjabat sebagai associate professor ilmu keperawatan di  Universitas Loyola, Chicago. Dalam rentang waktu tersebut bukunya toward a theory :  general concepts of human behavior dikonseptualisasikan. Antara 1966 dan 1968 menjabat sebagai asisten kepala penelitian Grants Branch, divisi keperawatan dalam departemen kesehatan, pendidikan dan kesejahteraan. Dari tahun 1968-1972 menjabat ssebagai kepal sekolah keperawatan di TheOhio State University, Columbus.Manuskrip buku pertamanya“Toward a Theory For Nursing: General Concepts of Human Behaivor” telah dikirimkan ke penerbit dan di publikasikan 1972 menjabat pada tahun 1971.
Ia kembali ke Chicago tahun segai professor di program LoyolaUniversity. Tahun 1978-1980 menjabat sebagai kooedinator penelitian klinik keperawatan di Loyola Medical Center, Departemen Keperawatan. Tahun 1972-1975 menjadi anggota The Defense Advisory Committee on Women in the Services di departemen pertahanan. Tahun 1980 ia pindah ke Tampa, Florida. Manuskrip buku keduanya “A Theory For Nursing: System, Cocepts, Process” dikirimkan ke penerbit bulan Juni 1980 dan di terbitkan tahun 1981.
Dia adalah anggota American Nurse’s Association, the Florida Nurse’s Assosiation dan beberapa perkumpulan kehormatan dan profesi. Dan menulis buku ketiganya yang berjudul “Curriculum and Instruction in Nursing”, yang di terbitkan tahun 1986.
B.     Sumber-Sumber Teoritis
            King menyatakan dalam bagian pendahuluan Toward a Theory for Nursing, tujuan dari buku tersebut adalah "untuk mengajukan kerangka konseptual referensi bagi ilmu perawatan untuk digunakan oleh para mahasiswa dan pengajar dan juga para peneliti dan praktisi untuk menghidentifikasi dan menganalisis peristiwa-peristiwa dalam situasi-situasi keperawatan spesifik. Dalam buku pertamanya ia mengusulkan mengenai sebuah pendekatan untuk memilih konsep-konsep yang dirasakan menjadi pondasi bagi praktek keperawatan profesional dan menyajikan suatu proses bagi pengembangan konsep-konsep yang melembangkan pengalaman-pengalaman dalam lingkungan fisik, psikologi, dan sosial dalam keperawatan.
Dalam suatu konferensi para ahli teori ilmu keperawatan, ia menyatakan Sistem Teori dari Ilmu tentang perilaku membawa pengembangan "dynamic interacting system" Ia menjeleskan dalam sistem ini ada tiga level operasi yang berbeda yaitu:
1.      Individu-individu
2.      Kelompok-kelompok
3.      Masyarakat
Dalam buku keduanya ia menyatakan jika tujuan perawatan adalah memperhatikan kesehatan individu-individu dan penanganan kesehatan kelompok, dan jika seorang menerima premis bahwa manusia merupakan sistem terbuka yang berinteraksi dengan lingkungan, maka kerangka kerja konseptual ilmu perawatan harus diorganisasi untuk menghubungkan ide-ide ini.
Konsep-konsep dan definisi-definisi karyanya digali dari banyak sumber. Yaitu :
a.       E. Erikson
b.      A.L Gessel
c.       Gibson
d.      L. Hall
e.       A.T. Jersild
f.       J. Piaget
g.      I. Orlando
h.      H. Peplau
i.        H. Selve
C.    Penggunaan Bukti - Bukti Empiris
Berkaitan dengan "perception" King menguji penelitian F.H Allport, K.L Kelley dan K.R Hammond, dan W.H Ittleson dan H. Cantril dan yang lainnya. Dalam pengembangan definisinya mengenai "space", R. Sommer dan R. Ardrey's sering di gunakan dan penelitian B.B Minkley's telah dicatat. Untuk "time" Pekerjaan D. Orem di akui. Dalam memeriksa "communication", teori-teori dan model-model P. Watzlawick, J.H Beavin dan D.D Jackson, dan D. Krieger dicatat. Hasil penelitian oleh J.F Whiting, I. Orlando dan J.Bruner telah diperiksa untuk informasi"interaction " Dan" transact ion". Teory pengetahuan J. Dewey, berkaitan denganself- action,dan interaksi dalam mengetahui dan diketahui, dan penelitian A. Kuhn mengenai transaksi juga digunakan.
Dia membangun kerangka kerja konseptual yang terdiri sistem tebuka yang meliputi tiga bagian "kesadaran dinamis kompleks tingkah laku manusia dalam tingkah laku keperawatan yang membuat formulasi kerangka kerja konseptual yang mencerminkan sistem personal, interpersonal, dan sosial sebagai domain keperawatan. Masing-masing dari komponen tersebut menggunakan manusia sebagai elemen dasar karena sebagai individu, manusia menukar materi, energi, dan informasi dengan individu lain dan lingkungan. Individu-individu berada dalam sistem personal. Sistem-sistem intrepersonal, atau kelompok, dibentuk ketika dua individu atau lebih berinteraksi. Sistem interaksi akhir berisi kelompok dengan kepentingan dan kepedulian yang sama dalam masyarakat dan di sebut sebagai sistem sosial.
D.    Konsep utama dan definisi-definisi
Konsep-konsep utama dalam teori pencapaian tujuan adalah sebagai berikut :
1.      Interaksi sebagai proses presepsi dan komunikasi antara orang dan lingkungan dan orang dengan orang, di representasikan oleh perilaku verbal dan nonverbal yang di arahkan untuk mencapai tujuan.
2.      Persepsi sebagai representasi setiap orang tentang realitas.
3.      Komunikasi sebagai proses pemberian informasi dari satu orang ke orang berikutnya, baik secara langsung atau tidak langsung.
4.      Transaksi sebagai maksud tujuan interaksi yang membawa kepada pencapaian tujuan.
5.      Peran sebagi seperangkat tingkah laku yang diharapkan dari orang yang memiliki posisi dalam system sosial,peraturan-peraturan yang menjelaskan hak-hak dan kewajiban-kewajiban.
6.      Stres adalah tingkatan dinamis dala interaksi antara manusia dengan lingkungan.
7.      Pertumbuhan dan pengembangan sebagai perubahan terus-menerus dalam diri individu secara selular, molekular, dan tingkat-tingkat aktivitas perilaku kondosif untuk menolong individu-individu bergerak menuju kedewasaan.
8.      Waktu sebagai tahapan kejadian- kejadian bergerak menuju ke masa depan.
9.      Tempat sebagai keberadaan di seluruh jarak dan di tempat yang sama. Waktu merupakan durasi antara kejadian dan yang lain sebagai pengalaman unik setiap manusia.
E.     Bentuk Logika
King mmenunjukan dalam The second Nurse Educatoris bulan Desember 1978, yang mana pengembangan teori di tampilkan dengan menggunakan logika induksi dan deduksi.
a.       Pribadi (Person)
Asumsi spesifik berhubungan dengan orang :
a.       Individu-individu makhluk social
b.      Individu-individu makhluk ber’sense’
c.       Individu-individu makhluk rasional
d.      Individu-individu makhluk perasa
e.       Individu-individu makhluk pengontrol
f.       Individu-individu makhluk bertujuan tertentu
g.      Individu-individu makhluk berorientasi tindakan
h.      Individu-individu makhluk berorientasi waktu
King menulis individu-individu memiliki hak mengetahui mengenai diri mereka,hak untuk berpartisipasi dalam membuat keputusan yang mempengaruhi kehidupannya, kesehatan mereka dan pelayanan masyarakat dan hak untuk menerim atau menolak perawatan kesehatan
b.      Kesehatan (Health)
Kesehatan di pandang sebagai bagian dinamik dalam lingkaran kehidupan. Kesehatan mempengaruhi pengadaptasian terus-menerus terhadap stres. Didalam lingkungan internal dan eksternal melalui kegunaan optimum sumber-sumber manusia untuk meraih potensi maksimal bagi kehidupan keseharian.
Kesehatan merupakan fungsi bagi perawat, pasien, psikiater, keluarga dan interaksi-interaksi lain.
c.       Lingkungan (Environment)
King menyatakan ”pemahaman mengenai tata cara manusia berinteraksi dengan lingkungan mereka untuk mempertahankan kesehatan merupakan inti bagi perawat”. Pencocokan kehidupan dan kesehatan di pengaruhi oleh interaksi individu dengan masyarakat, setiap manusia menerima dunia sebagai totalitas orang dalam membuat transaksi dengan individu dan benda-benda di lingkungan.
F.     Penerimaan Oleh Komunitas Ilmu Perawatan 
1.      Praktek
Hubungan dalam praktek sangatlah jelas karena profesi keperawatan merupakan satu fungsi interaksi antara individu, grup, dan lingkungan. Dia menyatakan teori ”Karena ini abstrak, tidak dapat diterapkan secara langsung pada praktek keperewatan atau program-program yang konkret dalam ilmu perawatan”. Pada saat data empiris dapat teridentifikasi, terdefinisikan dan tergambarkan, maka teori ini berguna dan dapat diaplikasikan dalam situasi-situasi yang nyata.Teori ini dan GORN (The Goal Oriented Nursing Record) berguna dalam praktek perawat untuk menyediakan rencana-rencana individual dan perawatan pada saat menyemangati partisipasi aktif dari klien dalam fase membuat keputusan. GORN merupakan satu pendekatan dalam keefektifan dokumen perawatan keperawatan.
2.      Pendidikan
Kerangka berpikir King telah di gunakan di Ohi State University bagi design kurikulum progam keperawatan dan di tampilkan dai University of Texas Houston. Konsep-konsep King sangatlah berguna dalam mengembangkan kerangka berpikir. Berguna dalam pendidikan keperawatan, praktek keperawatan, dan menjabarkan hipotesa bagi penelitian. Menyediakan alat-alat sistematis sebagai pandangan profesi perawat,Pengorganisasian tubuh, pengetahuan keperawatan dan penjelasan keperawatan sebagai disiplin ilmu.
3.      Penelitian
Penelitian dapat dibuat dan diadakan untuk menerapkan sistem ini di unit rumah sakit, diperawatan ambulatri,  populasi pasien, untuk masa sekarang dan masa yang akan datang, komputerisasi dalam merekam system perawatan kesehatan.
G.    Pengembangan Lebih Lanjut
Ia menyatakan ”banyak profesi yang memiliki misi utama dalam menyampaikan pelayanan sosial memasyarakatkan penelitian yang berkelanjutan untuk menemukan pengetahuan baru yang akan di terapkan untuk memperbaiki praktek dasar bagi praktek keperawatan adalah pengetahuan, aktivitasnya di jaga oleh keintelekan dan pengaplikasian intektual yang di terakan dalam praktek nyata.
H.    Tinjauan Kritis
1.      Kesederhanaan (Simplicity)
Beberapa definisi konsep dasar kurang jernih. Mengenai stres yang kurang jelas karena ia menyatakan bahwa stres memiliki konsekuensi positif dan menyarankan para perawat harus menghapus pembuat stres dari lingkungan rumah sakit. Dia memberikan contoh pengaruh negatif stres bagi pasien dengan pencabutan sensor dan overload sensor. King menyatakan bahwa definisi-definisinya sangatlah jelas dan diturunkan secara konseptual dari identifikasi karakteristik. Ia menyatakan bahwa kritik-kritik, menyatakan contoh kegunaan pengetahuan konsep-konsep keperawatan, namun contoh itu bukanlah definisi konsep. Ia berpikir bahwa kebanyakan kritik tidak berbeda dengan definisinya dari pembuat stres dan mereka berbeda.
2.      Keumuman (generality)
Keterbatasannya penerapan daerah-daerah keperawatan dimana pasien-pasien tidak dapat berinteraksi secara kompeten dengan perawat, seperti bekerja dengan pasien koma, bayi yang baru lahir, dan pasien-pasien psikiatrik. King memppercayai bahwa kritik menisyaratkan bahwa teorinya akan dialamatkan kepada setiap orang, peristiwa, dan situasi yang tidak mungkin.
3.      Kesesuaian empiris
Masih dalam tahap-tahap awal, King mengumpulkan data empiris dalam proses interaksi perawat-pasien yang membawa kepada pencapaian tujuan. Apabila perawat diajari tujuan dan apabila itu digunakan dalam keperawatan pencapaian tujuan dapat diukur bersama dengan keefektifan penanganan perawatan. Dan karena teorinya relatif baru pengujian empiris dan masih dapat dilihat jika terdapat hubungan diantara konsep-konsep tersebut.


BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Setelah menguraikan msalah dan semua teori-teori dari Imogene King di atas maka dapat kami tarik kesimpulan bahwa banyak sekali konsekuensi-konsekuensi yang bermanfaat dalam praktek keperawatan. Serta sosok seorang Imogene King yang selalu aktif memberikan pemikiran-pemikiran untuk kemajuan para perawat, agar menjadi perawat yang professional.
Teori King merupakan serangkaian konsep yang saling berhubungan dengan jelas dan dapat diamati dalam praktek keperawatan. Manfaat dari teori ini adalah: mengkontribusi pada pengembangan tubuh ilmu pengetahuan (Body of Knowledge), dapat dijadikan sebagai rujukan dalam memperbaiki praktek keperawatan, konsep teori ini dapat dimanfaatkan oleh pelajar, guru dan juga peneliti dan praktisi untuk menganalisa dan mengidentifikasi kejadian dalam situasi keperawatan yang spesifik. Beberapa penjelasan konsep cukup konsisten, Konsep yang satu dengan konsep yang lainnya cukup jelas dalam membentuk suatu teori. Teoriini dapat menyesuaikan pada setiap perubahan, perkembangan iptek, sosial, ekonomi dan politik.
Selain dapat menyesuaikan pada setiap perubahan, teori ini dapat dipergunakan dan menjelaskan atau memprediksi sebagian besar phenomena dalam keperawatan, tetapi teori ini juga mempunyai keterbatasan khususnya penerapan pada keperawatan klien yang tidak mampu berinteraksi dengan perawat, contohnya: Klien koma, bayi baru lahir dan pada kasus-kasus psikiatri.
B.     Saran
1.      Sebagai calon seoran perawat, hendaklah kita bisa mencontoh teori-teori dari para pencetus teori keperawatan yang telah ada, khususnya teori Imogene King.
2.      Dalam penelitian hendaklah dibuat dan diadakan untuk di terapkan di unit rumah sakit, di perawatan ambulatri, populasi pasien, untuk masa sekarang & masa yang akan dating, komputerisasi dalam merekam system perawatan kesehatan.
3.      Hubunag dalam praktek sangatlah jelas karena profesi keperawatan merupan satu fungsi interaksi antara individu, group dan lingkungan

DAFTAR PUSTAKA
Hidayat, Aziz Alimul.2004. Pengantar Konsep Dasar keperawatan. Jakara: Salemba Medika
Potter, Patricia A. 2005. Buku Ajar FundamentalKeperawatan : Konsep, Proses, dan praktik Edisi 4. Jakarta : EGC
Hidayat,Aziz Alimul.2009.Pengantar Konsep Dasar Keperawatan edisi 2.Penerbit Salemba Medika :Jakarta

Potter.2009. Fundamental of  Nursing Fundamental Keperawatan buku 1 edisi 7.Penerbit Salemba Medika :Jakarta

Alligood,Martha Raile.2014. Nursing Theorists and their work 8th edition.Elsevier :USA

Muwarni A.2009.Pengantar Konsep Dasar Keperawatan.Fitramaya :Yogyakarta

Alligood,Martha Raile. 2006. Nursing Theory;Utilization and Application 3th edition.Mosby Elseiver:USA.